- Back to Home »
- PENGETAHUAN , TKJ »
- TUNNELING PROTOCOL
Posted by : Unknown
Dalam jaringan komputer , Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) adalah protokol tunneling digunakan untuk mendukung jaringan pribadi virtual (VPN) atau sebagai bagian dari pemberian pelayanan oleh ISP. Ini tidak menyediakan enkripsi atau kerahasiaan dengan sendirinya, hal itu bergantung pada protokol enkripsi yang lolos dalam terowongan untuk memberikan privasi.
Cara Kerja Secara :
# Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP)
Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) adalah suatu protokol jaringan yang memungkinkan pengiriman data secara aman dari remote client kepada server perusahaan swasta dengan membuat suatu virtual private network (VPN) melalui jaringan data berbasis TCP/IP.
Teknologi jaringan PPTP merupakan perluasan dari remote access Point-to-Point protocol yang telah dijelaskan dalam RFC 1171 yang berjudul “The Point-to-Point Protocol for the Transmission of Multi-Protocol Datagrams over Point-to-Point Links” . PPTP adalah suatu protokol jaringan yang membungkus paket PPP ke dalam IP datagram untuk transmisi yang dilakukan melalui internet atau jaringan publik berbasis TCP/IP. PPTP dapat juga digunakan pada jaringan LAN-to-LAN.
Fitur penting dalam penggunaan PPTP adalah dukungan terhadap VPN dengan menggunakan Public-Switched Telephone Networks (PSTNs). PPTP menyederhanakan dan mengurangi biaya dalam penggunaan pada perusahaan besar dan sebagai solusi untuk remote atau mobile users karena PPTP memberikan komunikasi yang aman dan terenkripsi melalui line public telephone dan internet.
Secara umum, terdapat tiga komponen di dalam komputer yang menggunakan PPTP yaitu :
- PPTP client
- Network Access Server
- PPTP server
Arsitektur PPTP
Komunikasi yang aman dibuat dengan menggunakan protokol PPTP secara tipikal terdiri dari tiga proses, dimana membutuhkan keberhasilan penyelesaian dari proses sebelumnya. Ketiga proses tersebut adalah :
- PPP Connection and Communication
- PPTP Control Connection
- PPTP Data Tunneling
Keamanan PPTP
PPTP secara luas memberikan layanan keamanan otentikasi dan enkripsi yang kuat dan tersedia pada computer yang menjalankan RAS dari server Windows NT versi 4.0 dan Windows NT Workstation versi 4.0 ke client PPTP di internet. PPTP juga dapat melindungi server PPTP dan jaringan private dengan mengabaikan semuanya kecuali PPTP traffic. Walaupun kemanannya kuat, PPTP sangat mudah digunakan dengan adanya firewalls.
1. Otentikasi
Otentikasi dibutuhkan server network access ISP dalam initial dial-in. Jika otentikasi ini dibutuhkan maka sangat sulit untuk log on ke server network access ISP; otentikasi ini tidak berhubungan dengan otentikasi berbasis Windows NT. Dengan kata lain, jika server windows NT versi 4.0 sebagai server PPTP, maka server tersebut yang akan mengendalikan semua akses ke jaringan private. Dengan kata lain, server PPTP merupakan gateway menuju jaringan private. Server PPTP membutuhkan proses logon berbasis Windows NT standar. Semua client PPTP harus memiliki user name dan password. Oleh karena itu keamanan logon akses terbatas dengan menggunakan komputer dengan Windows NT server atau windows NT workstation versi 4 harus sama dengan keamanan saat logging pada komputer berbasis windows NT yang terkoneksi ke LAN lokal. Otentikasi client remote PPTP dilakukan dengan menggunakan metode otentikasi PPP yang sama dimana client RAS langsung terhubung dengan server RAS. User account terletak dalam directory service windows NT server versi 4.0 dan diatur melalui user manager untuk domain. User manager ini menyediakan pengaturan terpusat yang terintegrasi dengan user account jaringan private yang tersedia. Hanya account yang diakui saja yang bisa mengakses jaringan. Memiliki password yang sulit ditebak akan mengurangi resiko terhadap brute force attack karena proses otentikasi tersebut rentan terhadap brute force attack.
2. Access Control
Setelah proses otentikasi, semua akses ke private LAN diteruskan dengan memakai model keamanan berbasis windows NT. Akses ke sumber pada drive NTFS atau sumber jaringan lainnya membutuhkan ijin yang sesuai. Direkomendasikan bahwa sistem file NTFS digunakan untuk sumber file yang diakses oleh client PPTP.
3. Enkripsi Data
Untuk enkripsi data, PPTP menggunakan proses enkripsi RAS “shared-secret”. Disebut “shared-secret” karena pada awal dan akhir koneksi PPTP membagi kunci enkripsi. Dalam implementasi Microsoft dari RAS, shared secret disebut user password. (metode enkripsi lainnya berbasis enkripsi pada tersedianya kunci untuk public; metode enkripsi kedua ini dikenal sebagai public key encryption). PPTP menggunakan skema PPP encryption dan PPP compression. CCP (Compression Control Protocol) digunakan PPP untuk enkripsi. User name dan password PPTP client tersedia untuk PPTP server dan diberikan oleh PPTP client. Kunci enkripsi dihasilkan dari penyimpanan password yang telah di-hash yang terdapat di client dan server. RSA RC4 standar digunakan untuk menghasilkan session key 40 bit berdasarkan pada password client. Kunci ini dipakai untuk mengenkripsi semua data yang melewati internet, untuk melindungi koneksi private agar aman.
Data pada paket-paket PPP dienkripsi. Paket PPP yang berisi blok data terenkripsi kemudian dibungkus hingga manjadi IP datagram yang besar untuk routing melalui internet ke server PPTP. Jika hacker internet melakukan intercept IP datagram, ia hanya akan mendapatkan media header, IP header dan paket PPP berisi blok data yang terenkripsi bukan data yang terdekripsi.
4. PPTP Packet Filtering
Keamanan jaringan dari aktivitas kejahatan dapat meningkat dengan memakai PPTP filtering pada server PPTP. Ketika PPTP filtering digunakan, PPTP server pada jaringan private menerima dan mengarahkan paket-paket PPTP dari user yang terotentikasi. Hal ini akan melindungi semua paket yang berasal dari server PPTP dan jaringan private. Berhubungan dengan enkripsi PPP, maka hal ini akan menjamin hanya data terenkripsi yang berhak masuk dan keluar private LAN.
#Layer Two Tunneling Protocol (L2TP)
L2TP adalah suatu standard IETF (RFC 2661) pada layer 2 yang merupakan kombinasi dari keunggulan-keunggulan fitur dari protokol L2F (dikembangkan oleh Cisco) dan PPTP (dikembangkan oleh Microsoft), yang didukung oleh vendor-vendor : Ascend, Cisco, IBM, Microsoft dan 3Com. Untuk mendapatkan tingkat keamanan yang lebih baik , L2TP dapat dikombinasikan dengan protocol tunneling IPSec pada layer 3. Seperti PPTP, L2TP juga mendukung protokol-protokol non-IP. L2TP lebih banyak digunakan pada VPN non-internet (frame relay, ATM, dsb).
Protokol L2TP sering juga disebut sebagai protokol dial-up virtual, karena L2TP memperluas suatu session PPP (Point-to-Point Protocol) dial-up melalui jaringan publik internet, sering juga digambarkan seperti koneksi virtual PPP.
Cara Kerja L2TP
Komponen-komponen pada tunnel, yaitu :
1. Control channel, fungsinya :
- Setup (membangun) dan teardown (merombak) tunnel
- Create (menciptakan) dan teardown (merombak) payload (muatan) calls dalam tunnel.
- Menjaga mekanisme untuk mendeteksi tunnel yang outages.
- Layanan delivery payload
- Paket PPP yang di-encapsulasi dikirim pada sessions
- Pembentukan koneksi kontrol untuk suatu tunnel. Sebelum incoming atau outgoing call dimulai, tunnel dan koneski kontrol harus terbentuk. Koneksi kontrol adalah koneksi yang paling pertama dibentuk antara LAC dan LNS sebelum session terbentuk. Pembentukan koneksi kontrol termasuk menjamin identitas dari peer, seperti pengidentifikasikan versi L2TP peer, framing, kemampuan bearer, dan sebagainya. Ada tiga message dipertukarkan yang dilakukan untuk membangun koneksi kontrol (SCCRQ, SCCRP, dan SCCN). Jika tidak ada message lagi yang menunggu dalam antrian peer tersebut, ZLB ACK dikirimkan.
- Pembentukan session yang dipicu oleh permintaan incoming atau outgoing call. Suatu session L2TP harus terbentuk sebelum frame PPP dilewatkan pada tunnel L2TP. Multiple session dapat dibentuk pada satu tunnel, dan beberapa tunnel dapat dibentuk diantara LAC dan LNS yang sama.
Keamanan Informasi Pada L2TP
L2TP membentuk tunnel LAC hingga LNS, sehingga data yang dilewatkan tidak dapat terlihat secara transparan oleh pengguna jaringan publik.
Ada beberapa bentuk keamanan yang diberikan oleh L2TP, yaitu :
1. Keamanan Tunnel Endpoint
Prosedur autentifikasi tunnel endpoint selama pembentukan tunnel, memiliki atribut yang sama dengan CHAP (Challenge Handshake Authentication Protocol). Mekanisme ini tidak di desain untuk menyediakan autentifikasi setelah proses pembentukan tunnel. Karena bisa saja pihak ketiga yang tidak berhak dapat melakukan pengintaian terhadap aliran data pada tunnel L2TP dan melakukan injeksi terhadap paket L2TP, jika setelah proses pembentukan tunnel terjadi.
2. Keamanan Level Paket
Pengamanan L2TP memerlukan keterlibatan transport lapisan bawah melakukan layanan enkripsi, integritas, dan autentifikasi untuk semua trafik L2TP. Transport yang aman tersebut akan beroperasi pada seluruh paket L2TP dan tidak tergantung fungsi PPP dan protokol yang dibawa oleh PPP.
3. Keamanan End to End
Memproteksi aliran paket L2TP melalui transport yang aman berarti juga memproteksi data di dalam tunnel PPP pada saat diangkut dari LAC menuju LNS. Proteksi seperti ini bukan merupakan pengganti keamanan end-to-end antara host atau aplikasi yang berkomunikasi.